TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri pada Senin, 16 Agustus 2021. Meski demikian, ia tetap menjadi pelaksana tugas hingga terbentuknya pemerintahan yang baru.
Sejumlah nama beredar untuk menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya. Namun belum ada kepastian karena tak adanya partai politik yang memiliki suara mayoritas di parlemen. Raja Al-Sultan Abdullah memiliki kekuasaan untuk menunjuk seorang perdana menteri berdasarkan tokoh yang dinilai dapat memimpin mayoritas.
Berikut adalah beberapa nama kandidat yang mungkin menjadi perdana menteri baru.
Anwar Ibrahim
Pemimpin oposisi berusia 74 tahun itu telah berulang kali memainkan peran utama, namun gagal menunjukkan bahwa dia menjadi pemimpin mayoritas.
Koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim memiliki 88 anggota parlemen, jauh dari mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan. Musuh lamanya, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dan beberapa anggota parlemen oposisi lainnya tidak mendukung tawarannya.
Ismail Sabri Yaakob
Wakil perdana menteri Malaysia ini berperan kunci dalam mengatasi krisis COVID-19. Ia diangkat menjadi wakil PM oleh Muhyiddin Yassin untuk meredakan ketegangan dengan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
Ismail Sabri mendapatkan dukungan dari mayoritas koalisi Muhyiddin, yang didukung oleh sekitar 100 anggota parlemen. Namun belum jelas apakah ia didukung penuh oleh UMNO. Ismail Sabri juga menentang seruan partai untuk menarik dukungan untuk Muhyiddin.
UMNO kalah dalam pemilihan 2018 karena tuduhan korupsi. Namun sejak kekalahannya, terjadi ketidakstabilan politik di Malaysia yang mendorong dibentuknya pemerintahan baru.